Selasa, 05 Mei 2015

Virus Merah Jambu-nya Diklat Ristek

Peserta Ikhwan Kajian Pecis
Kamu lagi jatuh cinta? kamu suka kangen sama si dia? cie cie auuuw :D
Tenang-tenang jatuh cinta itu wajar kok, toh itu juga fitrah dari Allah SWT Sang Maha Cinta.

Fakultas Teknik, 05 Mei 2015
           Sore tadi, Masjid Salman Alfaritsi terlihat dipadati oleh puluhan orang. Mereka terlihat begitu asyik mengikuti kajian Pembuka Cakrawala Islam yang di adakan oleh Departemen Diklat Ristek. Kajian kali ini membahas sebuah tema yang sangat menggelitik, Virus Merah Jambu atau yang sering disebut dengan istilahh "VMJ". Melihat fenomena yang terjadi dikalangan pemuda islam zaman sekarang yang sedang "waktu"-nya tertarik kepada lawan jenis, maka Departemen Diklat Ristek mencoba memberikan gambaran kepada mahasiswa muslim teknik tentang pandangan islam terhadap cinta. Acara dimulai sekitar pukkul 16.30 WIB dengan pembacaan ummul kitab yang disambung dengan pembacaan tilawah. Selanjutnya giliran Ustadz Arif Muhibullah yang memberikan kajian inti tentang VMJ ini. Ustadz Arif menyebutkan bahwa sejatinya cinta itu fitrah dan suci, namun terkadang justru manusia-lah yang membuatnya menjadi tampak tidak suci. Ustadz Arif juga memberikan bagaimana cinta itu bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, aktifis dakwah salah satunya. Menurutnya setidaknya ada 3 sebab kenapa seorang bisa terkena VMJ.
         Yang pertama, Lemahnya Tarbiyah. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang kurang mendapatkan asupan rohani yang menyebabkan rukhiyah-nya kurang terjaga. Ia biasanya akan mudah tergoda dengan hal-hal yang dianggapnya wajar yang sebenarnya itu tidak boleh dalam islam. Ah cuma smsn kok, Ah yang penting biasa aja kok, engga papa kali yah ngobrol sama dia yang penting engga ngapa-ngapain. Nah semacam itulah yang biasanya menggerogoti hatinya, terbuai dengan kata cuma yang sebenarnya sangat membahayakan. Ukuran baik dan buruk, boleh dan tidak itu dari Allah bukan dari manusia. So, hati-hati yah gaeys.
           Yang kedua, Kurang Proposional Dalam Amanah. Banyaknya amanah yang dimiliki seseorang ternyata bisa menjadi boomerang bagi pemiliknya. Kok bisa? kan banyak amanah berarti banyak aktifitas, banyak aktifitas berarti gak ada waktu buat mikir cinta. Eits tunggu dulu gaeys, ketika seseorang memiliki banyak amanah, maka artinya banyak waktu dan tenaganya yang terkuras. Semakin banyak waktu dan tenaganya yang terkuras, maka semakin rentan pula dia merasa lelah dan bosan. Nah, saat seseorang mulai merasa lelah inilah biasanya ia memerlukan teman untuk sekedar mendengarkan keluhannya tentang banyaknya amanah yang harus di embannya. Secara psikologis, manusia akan lebih nyaman bercerita kepada lawan jenis, inilah yang berbahaya, Awalnya mungkin biasa namun lama-lama tetap aja biasa hehe. Cinta itu datang karena terbiasa, waspadalah kawan.
          Yang ketiga, Rasa was-was takut tidak mendapat jodoh. Sejatinya jodoh kita itu sudah tertulis di lauhul mahfudz. Siapa jodoh kita, kapan bertemunya, seperti apa caranya sudah benar-benar direncanakan oleh Allah SWT. Jadi tidak ada alasan buat kita untuk merasa was-was tidak mendapatkan jodoh. Tapi kan menjemput jodoh juga butuh usaha? iya memang benar butuh usaha, namun bukan berarti kita melanggar perintah Allah untuk menjemput Janji-Nya. Percaya saja pada Allah, toh tiada rugi sama sekali ketika kita benar-benar mentaati Allah SWT. Semua akan indah pada waktunya gaeys, kalau tidak sekarang mungkin nanti, kalau bukan dia, ya semoga dia hehe.
            Intinya jatuh cinta wajar itu wajar kok, gak usah menghilangkan rasa cinta itu. Cukup mengekspresikan cinta lewat cara-cara yang Allah tunjukan melalui Rasul-Nya. Kalau sudah siap, ya menikah. Kalau belum siap, ya cobalah untuk puasa. 

Mengungkapkan cinta kepada lawan jenis memang menarik hati,
namun melisankannya lewat doa punya kenikmatan tersendiri ^_^ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar