"Shalawat berbungkus salam semoga selalu senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, sang suri tauladan terbaik yag pernah ada, sang murobbi agung sepanjang zaman, siapa lagi kalau bukan Baginda Nabi Muhammad SAW". Begitulah kira-kira kalimat penghantar yang selalu ada disetiap ceramah, khutbah, ataupun sekedar pembukaan sebuah acara. Yah, Dialah Nabi Muhammad SAW yang mempunyai akhlak yang sempurna, Dialah orang yang paling lembut ucapannya, paling santun akhlaknya. Rasulullah SAW dikenal sebagai orang yang sangat sabar, namun suatu ketika Rasullah SAW pernah marah terhadap sahabatnya, kok bisa? berikut adalah kejadian yang sampai membuat Rasulullah SAW marah.
Suatu ketika, Rasulullah benar-benar marah kepada Usamah bin Zaid. Ini karena Usamah telah membunuh Mirdas bin Nuhaik dalam insiden setelah penaklukan benteng Khaibar.
Kala itu, kaum muslimin terlibat pertempuran dengan kelompok musyrikin. Seorang musyrik, Mirdas bin Nuhaik, berhasil membunuh beberapa prajurit muslim.
Usamah kemudian memburu Mirdas hingga dia terjepit. Dalam kondisi seperti itu, Mirdas kemudian mengucapkan kalimat syahadat.
Tetapi, Usamah ragu dengan keimanan Mirdas. Sehingga Usamah tetap saja membunuh Mirdas yang jelas telah memeluk Islam.
Mendengar kabar itu, Rasulullah marah. "Kenapa tidak kau belah saja hati orang itu sehingga kau tahu apakah hatinya mengucapkan kalimat syahadat atau tidak?" kata Rasulullah kepada Usamah dengan wajah memerah karena marah.
Usamah kemudian meminta Rasulullah memohonkan ampun kepada Allah SWT. Rasulullah pun menampik hal itu.
"Usamah! Bagaimana engkau akan mempertanggungjawabkan tindakanmu membunuh seseorang yang telah mengucapkan kalimat syahadat pada hari kiamat kelak?" kata Rasulullah sampai dua kali.
Hal itu membuat Usamah merasa kelu. Dia merasa belum memeluk Islam dan ingin memperdalam pemahaman akan ajaran agama itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar