Syiar Media 1436 H
Jumat, 12 Juni 2015
Rapat Jam 06 Itu Mitos (?)
Pernah dapet undangan rapat jam 06 pagi? sama aku juga, hehe
ada sebuah "tradisi" yang seolah menjadi warisan dalam lembaga rohis, yup rapat di pagi hari. Saat yang lain memutuskan untuk memilih malam untuk mengadakan rapat, maka lembaga rohis (biasanya) memilih pagi untuk melaksanakan rapat. Biasanya jam 06 pagi dipilih untuk mengadakan rapat. Tujuan dari pelaksanaan rapat di pagi hari sebetulnya untuk melatih kedisiplinan dari para fungsionaris, bagaimana tidak? disaat yang lain mungkin masih menikmati waktu menunggu kuliah, mereka dituntut untuk datang ke kampus jam 06. Belum lagi kalau ya kebetulan kuliahnya jam 09, waktu pagi yang harusnya mungkin ia pakai untuk tidur sambil menunggu jam 09 justru ia gunakan untuk melaksanakan rapat. Atau bisa juga barangkali ia baru bangun jam 05, masih dalam kondisi mengantuk ia harus berangkat rapat. Dan masih banyak lagi faktor-faktor yang harus ia lawan untuk berangkat rapat jam 06 pagi, yaa jam 06 pagi.
Selasa, 05 Mei 2015
Virus Merah Jambu-nya Diklat Ristek
Peserta Ikhwan Kajian Pecis |
Kamu lagi jatuh cinta? kamu suka kangen sama si dia? cie cie auuuw :D
Tenang-tenang jatuh cinta itu wajar kok, toh itu juga fitrah dari Allah SWT Sang Maha Cinta.
Fakultas Teknik, 05 Mei 2015
Sore tadi, Masjid Salman Alfaritsi terlihat dipadati oleh puluhan orang. Mereka terlihat begitu asyik mengikuti kajian Pembuka Cakrawala Islam yang di adakan oleh Departemen Diklat Ristek. Kajian kali ini membahas sebuah tema yang sangat menggelitik, Virus Merah Jambu atau yang sering disebut dengan istilahh "VMJ". Melihat fenomena yang terjadi dikalangan pemuda islam zaman sekarang yang sedang "waktu"-nya tertarik kepada lawan jenis, maka Departemen Diklat Ristek mencoba memberikan gambaran kepada mahasiswa muslim teknik tentang pandangan islam terhadap cinta. Acara dimulai sekitar pukkul 16.30 WIB dengan pembacaan ummul kitab yang disambung dengan pembacaan tilawah. Selanjutnya giliran Ustadz Arif Muhibullah yang memberikan kajian inti tentang VMJ ini. Ustadz Arif menyebutkan bahwa sejatinya cinta itu fitrah dan suci, namun terkadang justru manusia-lah yang membuatnya menjadi tampak tidak suci. Ustadz Arif juga memberikan bagaimana cinta itu bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, aktifis dakwah salah satunya. Menurutnya setidaknya ada 3 sebab kenapa seorang bisa terkena VMJ.
Sabtu, 02 Mei 2015
(Review) Hari Pertama Pendaki 2015
Hari pertama acara Pelatihan Dakwah Islam yang diadakan oleh Ristek telah usai. Acara ini berlangsung di Graha Cendekia Gedung E2 Lantai 3 Fakultas Teknik. Pendaki kali ini mengambil tema " Jadikan Dakwah Bagian Hidupmu ". Yah, jadikan dakwah itu bagian hidupmu, kemana pun dan dimanapun engkau berada dakwah adalah bagian hidupmu. Jumlah peserta pada Pendaki kali ini ada 44 orang, 30 laki-laki dan 14 perempuan. Kalau biasanya sering kita temui dalam acara apapun itu jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki, maka pada Pendaki ini justru jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan, ya setidaknya ini bisa jadi kebanggaan tersendiri bagi kaum adam hehehe.
Jumat, 01 Mei 2015
Al-Kahfi, Sang 'Pemberi' Cahaya Diantara Dua Jum'at
Alhamdulillah puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, Shalawat berbungkus salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Surat Alkahfi merupakan salah satu dari 114 surat yang terccantum dalam alquran, merupakan surat ke-18 yang terdiri dari 110 ayat. Ternyata ada beberapa keutamaan membaca surat Alkahfi, khususnya pada hari jum'at, berikut meruupakan beberapa keutamaan membaca surat Alkahfi pada hari jum'at :
1. Dari Abu Sa'id al-Khudri radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
"Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)
2. Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)
3. Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”
Al-Mundziri berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)”
Kapan Membacanya?
Sunnah membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada hari Jum’atnya. Dan malam Jum’at diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’atnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.
Imam Al-Syafi'i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum'at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi'i: 1/237).
Mengenai hal ini, al-Hafidzh Ibnul Hajar rahimahullaah mengungkapkan dalam Amali-nya: Demikian riwayat-riwayat yang ada menggunakan kata “hari” atau “malam” Jum’at. Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud “hari” temasuk malamnya. Demikian pula sebaliknya, “malam” adalah malam jum’at dan siangnya. (Lihat: Faidh al-Qadir: 6/199).
DR Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-Fiqh al Wadhih min al Kitab wa al Sunnah menyebutkan bahwa di antara amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat al-Kahfi berdasarkan hadits di atas. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah, hal 241).
Dari beberapa riwayat di atas, bahwa ganjaran yang disiapkan bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada siang harinya akan diberikan cahaya (disinari). Dan cahaya ini diberikan pada hari kiamat, yang memanjang dari bawah kedua telapak kakinya sampai ke langit. Dan hal ini menunjukkan panjangnya jarak cahaya yang diberikan kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ
“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (QS. Al-Hadid: 12)
Balasan kedua bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at berupa ampunan dosa antara dua Jum’at. Dan boleh jadi inilah maksud dari disinari di antara dua Jum’at. Karena nurr (cahaya) ketaatan akan menghapuskan kegelapan maksiat, seperti firman Allah Ta’ala:
إن الحسنات يُذْهِبْن السيئات
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Huud: 114)
Surat Al-Kahfi dan Fitnah Dajjal
Manfaat lain surat Al-Kahfi yang telah dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah untuk menangkal fitnah Dajjal. Yaitu dengan membaca dan menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Sebagian riwayat menerangkan sepuluh yang pertama, sebagian keterangan lagi sepuluh ayat terakhir.
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.”
Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Yakni dari huru-haranya.
Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93)
Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah:
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? . . .” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)
Penutup
Dari penjelasan-penjelasan di atas, sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk memiliki kemauan keras untuk membaca surat Al-Kahfi dan menghafalnya serta mengulang-ulangnya. Khususnya pada hari yang paling baik dan mulia, yaitu hari Jum’at. Wallahu Ta’aa a’lam.
sumber : wikipedia
voa islam
Surat Alkahfi merupakan salah satu dari 114 surat yang terccantum dalam alquran, merupakan surat ke-18 yang terdiri dari 110 ayat. Ternyata ada beberapa keutamaan membaca surat Alkahfi, khususnya pada hari jum'at, berikut meruupakan beberapa keutamaan membaca surat Alkahfi pada hari jum'at :
1. Dari Abu Sa'id al-Khudri radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
"Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)
2. Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)
3. Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”
Al-Mundziri berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)”
Kapan Membacanya?
Sunnah membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada hari Jum’atnya. Dan malam Jum’at diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’atnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.
Imam Al-Syafi'i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum'at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi'i: 1/237).
Mengenai hal ini, al-Hafidzh Ibnul Hajar rahimahullaah mengungkapkan dalam Amali-nya: Demikian riwayat-riwayat yang ada menggunakan kata “hari” atau “malam” Jum’at. Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud “hari” temasuk malamnya. Demikian pula sebaliknya, “malam” adalah malam jum’at dan siangnya. (Lihat: Faidh al-Qadir: 6/199).
DR Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-Fiqh al Wadhih min al Kitab wa al Sunnah menyebutkan bahwa di antara amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat al-Kahfi berdasarkan hadits di atas. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah, hal 241).
Dari beberapa riwayat di atas, bahwa ganjaran yang disiapkan bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada siang harinya akan diberikan cahaya (disinari). Dan cahaya ini diberikan pada hari kiamat, yang memanjang dari bawah kedua telapak kakinya sampai ke langit. Dan hal ini menunjukkan panjangnya jarak cahaya yang diberikan kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ
“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (QS. Al-Hadid: 12)
Balasan kedua bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at berupa ampunan dosa antara dua Jum’at. Dan boleh jadi inilah maksud dari disinari di antara dua Jum’at. Karena nurr (cahaya) ketaatan akan menghapuskan kegelapan maksiat, seperti firman Allah Ta’ala:
إن الحسنات يُذْهِبْن السيئات
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Huud: 114)
Surat Al-Kahfi dan Fitnah Dajjal
Manfaat lain surat Al-Kahfi yang telah dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah untuk menangkal fitnah Dajjal. Yaitu dengan membaca dan menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Sebagian riwayat menerangkan sepuluh yang pertama, sebagian keterangan lagi sepuluh ayat terakhir.
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.”
Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Yakni dari huru-haranya.
Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93)
Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah:
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? . . .” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)
Penutup
Dari penjelasan-penjelasan di atas, sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk memiliki kemauan keras untuk membaca surat Al-Kahfi dan menghafalnya serta mengulang-ulangnya. Khususnya pada hari yang paling baik dan mulia, yaitu hari Jum’at. Wallahu Ta’aa a’lam.
sumber : wikipedia
voa islam
Rabu, 29 April 2015
Kumpulan Ceramah Ustadz Yusuf Mansur
Yusuf Mansur, begitulah ia biasa disapa. Ustadz yang identik dengan maslah sedekah ini merupakan pimpinan Pesantren Penghafal Alquran yang sudah 'menjamur' keseluruh negeri. Beliau dikenal lewat ceramahnya tentang berbagai kejaiban sebuah amalan, The Power Of Giving merupakan salah satu karya tersuksesnya yang berhasil mengupas tuntas rahasia dibalik keutamaan sedekah. Masih banyak lagi kumpulan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz 'Betawi' ini.
Berikut adalah beberapa kumpulan ceramah beliau yang insha Allah bisa langsung di download :
Berikut adalah beberapa kumpulan ceramah beliau yang insha Allah bisa langsung di download :
Selasa, 28 April 2015
Tekad RISTEK Sudah Di Depan Mata, Waspadalah !!
Training Kader Dakwah tingkat pertama kerohanian islam fakultas teknik sudah di depan mata. Setelah mengalami kemunduran dari jadwal awal yang rencanya akan dilaksanakan pada tanggal 25-26 April 2015 kemarin, kini Tekad Ristek sudah benar-benar siap untuk di gelar. Tekad sendiri insha Allah akan dilaksanakan mulai tanggal 2-3 Mei 2015 bertempat di Gedung C3 ruang 115-116 Fakulas Ekonomi Unnes. Pada Tahun ini tekad mengalamai transformasi nama menjadi Pendaki yang merupakakan singkatan dari Pelatihan Dakwah Islam. Dalam Pendaki nanti insha Allah akan disampaikan beberapa materi untuk menambah bekal bagi para kader dakwah. Ada Ghazwul Fikr, ke-LDK-an dan beberapa materi lainnya. Pendaki ini dibuka untuk umum, tidak hanya untuk Mahasiswa Fakultas Teknik. Jadi buat kamu-kamu yang kemarin belum sempat mengikuti Tekad di Fakultas sendiri bisa bergabung dengan kami.
Gimana caranya? gampang kok, tinggal sms ketik Pendaki_nama_jurusan kirim ke kirim ke 085728724667 untuk putra, dan ke 085727274537 untuk putri. Hanya dengan Rp. 16.000,- kamu bisa memperoleh ilmu baru, teman baru, pengalaman baru, apa lagi yang baru? hehehe , kamu juga dapat sertifikat, snack, plus makan siang. Enak kan? makanya ayo daftar gaeys. :)
Gimana caranya? gampang kok, tinggal sms ketik Pendaki_nama_jurusan kirim ke kirim ke 085728724667 untuk putra, dan ke 085727274537 untuk putri. Hanya dengan Rp. 16.000,- kamu bisa memperoleh ilmu baru, teman baru, pengalaman baru, apa lagi yang baru? hehehe , kamu juga dapat sertifikat, snack, plus makan siang. Enak kan? makanya ayo daftar gaeys. :)
Islam, Merubah Spanyol Menjadi Lebih Terang
Kamu penggemar Hanum Salsabiela Rais? pasti pernah menonton film 99 Cahaya Dilangit Eropa kan? hehehe. Nah, disalah satu scene ada saat dimana film terssebut menjelaskan sedikit tentang jejak-jejak islam di Tanah Andalusia terutama Cordoba. Andalusia atau yang sekarang lebih dikenal dengan Spanyol dulunya merupakan bagian dari Daulah Islam. Kaum muslim menaklukkan Andalusia yang dikuasai orang-orang Goth pada tahun 711 M./92 H. Kaum muslim berkuasa di Andalusia selama hampir delapan abad melahirkan sebuah peradaban ilmiah cemerlang. Kejayaan Andalusia sudah berakhir, namun peradabannya masih bertahan hingga saat ini. Masa kejayaan yang bertahan lebih dari tujuh abad lamanya itu belum pernah tersaingi oleh negara manapun hingga saat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)